Dengan
semangat pantang menyerah, pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP)
9/Kostrad yang terlibat dalam Latihan antar kecabangan tingkat
Brigade tahun 2012 berhasil melumpuhkan beberapa sasaran. Dalam latihan
tersebut para prajurit TNI Angkatan Darat dengan berbagai kecabangan
bersinergi dalam satu misi berhasil menghancurkan musuh yang
ingin membentuk negara baru (Neba) di Wilayah Sumatera Selatan. Latihan
tersebut puncaknya ketika materi serangan dengan menggempur musuh pada Senin
(03/09).
Musuh
yang berkekuatan satu batalyon berhasil di bumi hanguskan oleh Pasukan BTP yang
teridiri dari Yonif Linud 501, Yonif 509, Yonif 514 Raider, 1 Kompi Mekanis
Yonif 201, 1 Ki Kav Tank 8, 2 Rai Armed (1 Rai Meriam 76 tarik & 1 Rai
Armed Meriam 105 tarik), 1 Rai Arhanudri RBS 70, 1 Kompi Zipur 10, 1
Squadron Penerbad. Selain itu juga didukung oleh satuan Banmin yang terdiri
dari Perhubungan, Peralatan, Pembekalan dan Angkutan, Polisi Militer,
Kesehatan, Satgas Penerangan dan Satgas lainnya.
Dalam
latihan antar kecabangan tingkat Brigade hadir para Pangkotama TNI
AD dan disaksikan langsung oleh Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang
terus memantau latihan yang dimulai tepat pada pukul 08.00 dan berakhir
hingga pukul 12.30 wib. Latihan yang telah diperagakan oleh para prajurit
TNI AD dapat disaksikan langsung di titik tinjau tamu Puslatpur Baturaja
yang luasnya mencapai sekitar kurang lebih 42.000 H.
Setelah
sasaran musuh berhasil direbut di tempat konsolidasi, Jenderal TNI Pramono
Edhie Wibowo melakukan pengarahan kepada sejumlah prajurit yang terlibat
dalam latihan tersebut. Dalam latihan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI
Pramono Edi Wibowo memberi apresiasi yang tinggi kepada para pelaku latihan
antar kecabangan tersebut karena melakukan dengan penuh semangat dan
dalam keadaan aman.
Lebih
lanjut dikatakan bahwa latihan ancab tingkat brigade merupakan latihan terbesar
yang pernah dilakukan oleh TNI AD pada tingkat Brigade pada kurun beberapa
tahun terakhir ini. Sebab latihan tingkat brigade hanya pernah dilakukan pada
tahun 1996. Setelah itu tidak pernah dilakukan lagi akibat berbagai
kendala. Kasad dalam arahannya memberikan penekanan bahwa
keberhasilan dalam latihan ini bukanlah merupakan akhir segalanya. Sebab
latihan ini dianggap berhasil apabila selamat hingga sampai ditempat tujuan
dengan selamat sampai hingga ketemu keluarga kembali.
Kedepan
latihan diharapkan agar lebih disempurnakan lagi dengan memberikan masukan yang
bersifat konsruktif dalam mekanisme latihan baik secara taktis maupun tehnis
sehingga kedepannya akan lebih baik dan lebih profesional lagi dalam
menjalankan latihan khususnya ditubuh TNI Angkatan Darat. (Satgaspen)
Berita Terkait :
Berita Terkait :