Dinamika simulasi antar kecabangan yang
ada dalam skenario operasi menggempur musuh mengakhiri pelaksanaan kegiatan
gelada posko I antar kecabangan tingkat brigade tahun 2012, di Mabrigif 9/Kostrad
jember jatim, jumat (3/8). Dalam dinamika tersebut satuan yang terlibat dalam
medan tempur bekerjasama pada tingkat Brigade, tingkat Batalyon
Infanteri, Batalyon Infanteri Lintas Udara dan Batalyon Armed
(Pakorbantem Brigade), serta perkuatan lain seperti Satgaspen, Pernika
dan Ki Makanis berhasil menumpas musuh secara sukses.
Dalam menumpas musuh pada kegiatan dinamika dalam gladi posko I terlihat terciptanya kerjasama, bagaimana mengatasi rintangan, mengevakuasi korban yang kena ranjau musuh hingga terus menggepur musuh baik dari pasukan Infanteri, Kavaleri, Zipur dan satuan lainnya. Setelah sasaran direbut lalu kemudian satuan perkuatan lainnya melakukan tugasnya masing-masing. Satgaspen misalnya pada akhir dinamika atau setelah sasaran direbut, melakukan konfrensi Perss dengan berbagai media yang ada untuk menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai selama dalam babak serangan.
Pelaksanaan dinamika terlihat kerjasama dan koordinasi antar
satuan dan kecabangan di TNI AD telah bersinergi dalam bergerak maju
menuju sasaran musuh. Saling koordinasi antar komandan sangat kental
mewarnai kegiatan dinamika tersebut. Penekanan koordinasi dititkbertakan
sebab jika salah perintah dan kurang cermat dalam mendeteksi kemampuan musuh
dan keberadaan musuh akan dapat berakibat fatal.
Oleh sebab itu, dalam gladi Posko I antar kecabangan tingkat brigade tahun 2012 ditekankan pada penguasaan dan mahir melaksanakan prosedur hubungan komando dan staf tingkat Brigade. Kemudian para pelaku harus dapat menguasai dan mahir melaksanakan pengendalian operasi tingkat Brigade dalam pola OMP (Operasi Militer Perang).
Penguasaan lainnya yang tak kalah pentingnya dalam Gladi Posko I antar
Kecabangan adalah harus mampu dan mahir dalam aplikasi perkiraan cepat
tentang kekuatan dan keberadaan musuh. Sebab apabila perkiraan
mendekteksi musuh dan kekuatannya tidak sesuai dengan fakta maka
akan dapat berakibat fatal dan akan berdampak pada pasukan sendiri. Disini intelejensia
Komandan sangat memegang peran penting dalam membuat keputusan.
Dalam latihan ini juga para pelaku Gladi Posko I harus dapat menguasai dan
mahir dalam prosedur taktis dan administrasi dalam pertempuran. Penguasaan
taktis bagi seorang prajurit merupakan keharusan karena sangat
menentukan dalam memformulasikan dan menempatkan seberapa
banyak satuan yang dikerahkan jika menghadapi kekuatan musuh yang sudah
diketahui secara pasti.
Direktur Latihan Gladi Posko I Brigadir Jenderal TNI Priadi Irianto pada
akhir kegiatan melakukan evaluasi khusus kepada Komandan BTP dan perkuatannya.
Dalam evaluasi singkatnya beliau menuturkan bahwa berbagai kelemahan yang
terjadi selama pelaksanaan Gladi Posko I antar kecabangan tingkat Brigade tahun
2012 agar dapat dijadikan bahan penyempurnaan dalam pelaksanaan
gladi selanjutnya. Demikian evaluasi secara singkat yang dituturkan
sambil tersenyum tipis kepada pelaku gladi posko I sambil berdiri untuk
menyalami para pelaku Glapos I antar kecabangan tingkat Brigade
2012.
Setelah pelaksanaan Gladi Posko I di Mabrigif 9/Kostrad, para pelaku
segera bersiap-siap untuk bergerak ke Asem Bagus, Puslatpur AL,
Situbondo Jatim untuk melaksanakan Gladi Posko II. Dalam gladi Posko II nanti
tidak ada persoalan yang ditimbulkan sebagaimana pada Glapos I tapi
dititik beratkan pada kegiatan pemindahan posko pasukan yang
tadinya berada di belakang dipindahkan pada tempat yang aman setelah sasaran
direbut. (Dispenad)
Berita Terkait :
Berita Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar